Alfalfa Leaf– Introduksi
Alfalfa adalah tanaman sejenis tanaman herba tahunan yang memiliki beberapa ciri, yaitu berakar tunggang, batang menyelusur tegak dari dasar kayu dan tingginya berkisar 30-120 cm, serta daun tersusun tiga. Tangkai daun berbulu dan berukuran 5-30 mm.[4] Kedalaman akar alfalfa dapat mencapai 2-4 meter. Saat memulai perkembangan batang, tunas aksiler di bagian bawah ketiak daun akan membentuk batang sehingga mahkota pada bagian dasar menjadi pangkal dan tunas aksiler di atas tanah membentuk percabangan. Perbungaan tersusun pada tandan yang padat dengan bunga kecil berwarna kuning.[5]Tumbuhan ini mampu hidup hingga 30 tahun, bergantung dari keadaan lingkungan.[6] Alfalfa juga memiliki bintil (nodul) akar yang mengandung bakteriRhizobium meliloti sehingga dapat menambat atau mengikat nitrogen dari atmosfer untuk keperluan tumbuhan.[6]
Sumber: wikipedia
- Mengandung properti obat aktif seperti isoflavones, sterols, dan phytoestrogens nabati lain ; saponin glycosida dengan fungsi menurunkan kolesterol.
- Sumber vitamin, protein dan mineral yang baik.
- Biasa digunakan untuk mengatasi gangguan saluran pencernaan, termasuk ketidakmampuan mencerna, panas/nyeri ulu hati dan meningkatkan selera makan yang buruk.
- Terdiri dari properti pengobatan aktif seperti isoflavones, sterols, dan fitoestrogen nabati lain: saponin glikosid yang mungkin menurunkan kolesterol
Alfalfa Leaf – Manfaat
- Menurunkan LDL, triglyserida dan kolesterol serta meningkatkan HDL (Asgary et al., 2008).
- Mengandung beberapa enzim penting agar makanan bisa tercerna tubuh.
- Klorofil, enzim mineral dan vitamin,semua membantu pencernaan dan mempertahankan selera makan.
- Digunakan untuk pengobatan tukak lambung, kolitis dan gastritis , ber-efek pada sekresi, pembentukan asam dan fungsi enzimatik saluran intestinal (Nadeau et al., 2000).
- Juga berkandungan diuretik ringan yang meningkatkan pengeluaran air dari tubuh, oleh karenanya mampu meredakan bengkak akibat akumulasi air
- Klorofil alfalfa membangun pertahanan baik terhadap invasi bakteri melaui efek rangsang atas pertumbuhan jaringan ikat dan granulasi.
- Menghilangkan beragam ketidaknyamanan masa kehamilan termasuk morning sickness, ulu hati terbakar, konstipasidan anemia.
- Alfalfa meningkatkan kadar vitamin K pada wanita hamil, mengurangi perdarahan postpartum baik dalam jumlah maupun durasinya, meningkatkan simpanan vitamin K pada janin, sekaligus menurunkan masalah perdarahannya.
- Mendukung keberhasilan proses menyusui karena membantu meningkatkan dan mempertahankan sediaan ASI.
- Tampak membantu menurunkan bengkak dan memperbaiki kadar gula darah.
Untuk mendapatkan daun alfalfa di Indonesia tidak mudah, namun Anda bisa dengan mudah mendapatkan produk yang memiliki kandungan alfalfa di dalamnya. Produk tersebit bisa Anda lihat di https://obatherbalaman.wordpress.com/rekomendasi-produk/renew/